Kamis, April 7

Karina Ingin Kembali Jadi Pria Setelah 11 Tahun Menjadi Wanita



Rambut panjang Karina dipotong/ M Aminuddin
Malang - Kehidupan Karim Prakoso (32) penuh lika-liku. Ia melawan kodrat, dengan melakukan operasi kelamin. Gelar wanita pun disandangnya. Namun impian menjadi wanita itu pun pupus. Gara-gara kesandung proses administrasi, ia berkeinginan menjadi ke wujud aslinya.

Warga Mangundarmo RT34/RW03, Dusun  Tulusayu Desa Tulus Besar, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, memang sempat merubah namanya. Dari Karim Prakoso, menjadi Karina. Hampir 11 tahun ini menyandang predikat wanita.

Niatnya kembali menjadi pria, itu menurut dia dilandasi keinginannya untuk bertemu sang kekasihnya yang berada di luar negeri."Saya mau ketemu lagi," terang Karina ditemui di rumahnya, Kamis (7/4/2011).

Sayang niat Karina terganjal proses administrasi ketika mengurus paspor di kantor imigrasi. Petugas menolak karena persyaratan yang harus dipenuhi.

"Alasannya, saya pria atau wanita tak jelas," tuturnya.

Penolakan pihak imigrasi, ternyata membawa pencerahan bagi anak ketiga dari enam
bersaudara pasangan Rohmatun (58) dan Tawan (66), ini. "Makanya saya putuskan
kembali menjadi laki-laki agar bisa dapat paspor," bebernya.

Kembali menjadi pria bukan sekedar omong kosong, Karina membuktikan dengan
mengurus identitas baru di Kantor Desa Tulus Besar. Selain itu, segala persiapan lain telah dilalui. Seperti membuang perilaku serta penampilan lamanya.

"Ini tengah konsentrasi fitnes, agar tampak macho," katanya.

Karina juga mengaku sadar, apa yang telah diberikan kepadanya oleh Tuhan, harus disyukuri. Dalam waktu dirinya juga merencanakan akan melaksanakan ibadah haji bersama kedua orang tuanya. Ia berharap, proses kepengurusan identitas baru tak
memakan waktu lama. Sehingga dirinya bisa segera mengurus paspor.

"Bulan depan, saya gunakan paspor itu soalnya," paparnya.

Lingkungan tempat tinggalnya menyambut gembiran niat Karina. Sirajuddin (45),
perangkat desa setempat menyatakan, dirinya mendukung rencana pergantian status
kelamin dari Karina.

"Kami siap untuk memproses identitas baru Karim," jelasnya terpisah.

Selama ini, kata dia, Karim alias Karina mempunyai perilaku yang baik dan ramah
terhadap semua warga. Perilaku itu juga  membuatnya mudah untuk diterima warga
desa dengan identitas laki-laki maupun perempuan.

"Sejak awal warga bisa menerima," katanya. Usai mengurus identitas baru di kantor
desa setempat, Karina juga menggelar tasyakuran. Serta memangkas rambut panjangnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar